Nilai kontrak berjangka sawit turun 4,8% pada pekan lalu mendekati level terendah sejak 24 November 2010.
"Ada semacam pemburuan untuk dapat membeli di harga murah setelah kontrak tersebut turun terus menerus dalam 4 sesi perdagangan terakhir," ujar Donny Khor, senior vice presiden futures & options pada OSK Investment Bank Bhd, hari ini.
Nilai kontrak berjangka saat ini telah turun 18% sejak mencapai rekor harga tertinggi dalam 35 bulan pada 10 Februari lalu. Saat itu harga kontrak berjangka sawit mencapai 3.967 ringgit per metrik ton. Penurunan harga seiring dengan memudarnya cuaca La Nina sehingga meningkatkan proyeksi produksi di negara produsen terbesar sawit dunia,
Mengacu data yang dirilis Badan Minyak Kelapa Sawit
Selain itu, ekspor dalam setengah bulan pertama April ini turun 20,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, sehingga mendorong persediaan minyak sayur.
Tercatat, harga komoditas kedelai dan minyak kedelai yang menjadi substitusi minyak kelapa sawit turun. Harga kontrak kedelai untuk kontrak pengiriman Juli turun sebesar 0,7% menjadi US$13,3325 per bushel di bursa
Adapun harga kontrak minyak kedelai untuk pengiriman bulan yang sama turun 0,9% menjadi 56,95 sen per pon dan menetap di level 57,45 pada pukul 12:02 waktu setempat.
Oleh : Donny Khor, senior vice presiden futures & options
Sumber : Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar